Selasa, 11 September 2012

Strobilanthes cernua, Munculnya Putri 9 Tahun Sekali

Apalagi yang membuat Eksplorasi Canopy di Situ Gunung Park 29 Juni s.d 1 Juli lalu begitu heboh selain candaan jayus dari canopers, keunikan masing-masing canopers, medan curam, dan sampel nan banyak yang diambil pengambilan data? Ya! Benar! Penemuan si putri cantik Strobilanthes cernua di perjalanan pulang dari Plot 3. Si semak berbunga putih 9 tahun sekali ini menyapa para canopers dengan pesonanya. Namun hanya Kak Wendy dan Kak Imin yang menangkap pesona itu. Ah! Seperti apa si putri cantik ini?

Strobilanthes cernua
Strobilanthes cernua sering di temukan di kawasan pegunungan Jawa Barat. Habitus berupa semak dengan tinggi hingga 3 meter, daun panjang 8 – 25 cm dan lebar 3- 12 cm. Di Jawa Barat, tumbuhan ini sering ditemukan hidup dalam koloni besar dan merupakan komponen tumbuhan bawah yang dominan di hutan hujan pada ketinggian 750 – 2100 m. Selain di Jawa, flora unik ini juga ditemukan di Sumatra bagian tengah  (Van Steenis, 1972).


Strobilanthes cernua
[Sumber: Dok. Khistia Nisa] 


Kan ada kata-kata bijak tuh, A name of species is Key of its literature. Jadi sebagai calon Biolog, harus tahu nama-nama mahluk hidup ya! Dari mana tahu nama? Dari klasifikasi.


Strobilanthes cernua [Sumber: Google image]

KLASIFIKASI
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                    : Magnoliopsida
Ordo                     : Scrophulariales
Family                   : Acanthaceae
Genus                    :  Strobilanthes
Spesies                  :  Stobilanthes cernua Bl.
Nama Lokal          : Bubukuan (Jawa Barat)



Sedikit, yuk kita singgung mengenai family Acanthaceae. Family apa itu???

Steenis dalam bukunya FLORA (2005) mengatakan bahwa, kebanyakan anggota family Acanthaceae adalah herba. Daun tunggal, berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga kadang-kadang tunggal atau berpasanga di ketiak daun, kadang-kadang dalam bulir tandan tunggal atau majemuk. Bunga berkelamin dua, setangkup tunggal. Kelopok terbagi hampir sangat dekat pangkalnya, kadang-kadang berlekuk, berbilang 4 atau 5. Mahkota berdaun lekat, kebanyakan berbilang 5, sering berbibir dua dan dengan tabung panjang. Benang sari 4, didinamus. Sering mempunyai 1-3 staminodia. Bakal buah menumpang, beruang 2, kebanyakan dengan 2-8 bakal biji tiap ruang. Tankai putik 1, bentuk benang; kepala putik kebanyakan 2 taju. Buah kotak membuka menurut ruang.

Berbagai anggota Family Acanthaceae [Sumber: Google image]

Nah, karakter yang terpapar diatas merupakan karakter umum dari anggota Family Acanthaceae. Kalau Canopers menemukan tumbuhan dengan karakter mirip seperti diatas, kemungkinan besar tumbuhan tersebut termasuk family Acanthaceae. Berani cobain ngiden bersama? :D

Lalu, mengapa Strobilanthes cernua dikatakan hanya berbunga 9 tahun sekali. Kebetulan LIPI mau berbagi pengetahuan dengan kita ni. Mari simak!

Strobilanthes cernua merupakan satu spesies dari 250 anggota genus Strobilanthes dari family Acanthaceae. Genus ini kebanyakan tumbuhan asli asia tropis. Hampir setiap spesies dari genus ini adalah tumbuhan tahunan, manokarpik, yang berarti bahwa berbunga hanya sekali setelah beberapa tahun dan berperiode tetap untuk masing-masing spesies, sehingga terjadi pembungaan serempak yang sinkron dari suatu spesies di kawasan yang luas. Fenomena pembungaan serempak ini disebut oleh Steenis, ‘bak sang gunung sedang mengenakan busana pengantin’.

Menurut Van Steenis (1972) periode pembungaan S. cernua Bl di G. Gede adalah 9 tahun dan konstan pada tahun 1902 – 1956. Tampaknya periode yang sama juga berlaku  di G. Salak dan G. Burangrang. Catatan Whittten et. Al. (1996) menyatakan bahwa bunga ini terakhir berbunga di G. Gede pada tahun 1992. Untuk G. Patuha, Van Steenis mencatat terjadi  pembungaan serempak pada tahun 1914  dan 1941, yang nampaknya mempunyai ritem 9 tahun yang sama. Untuk S. cernua Bl. di G. Papandayan Sulistyawati et. Al. 2006 mendapati jenis ini berbunga serempak pada bulan april 2006. Pengamatan di G. Gede pada tahun 2009 di sepanjang jalur pendakian melalui Gerbang Cibodas menuju Curug Cibereum, tampak terlihat  beberapa koloni S. cernua Bl. sudah mulai bermekaran ditemui dari sekitar Telaga biru hingga ke Curug  Cibereum. Pembungaan ini tidak sesuai dengan ritme yang terjadi sebelumnya. Masih diperlukan kajian mengapa terjadi pembungan yang cepat dibandingan ritme sebelumnya (www.krcibodas.lipi.go.id).

Nah, ada peluang penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi periode pembungaan Strobilanthes cernua ni! Siapa yang tertarik? Gali terus ilmunya, manfaatnya akan diketahui kemudian. Sekian dulu ya cuap-cuap tentang si putri cantik Strobilanthes cernua. Sampai jumpa lagi dengan flora unik selanjutnya!

SALAM KONSERVASI

0 komentar:

Posting Komentar