Rabu, 07 Desember 2011

A Simple Question

Kenapa akar Roystonea sp. kayak gini?



Thank’s untuk temanku yang menanyakan hal ini. 'Kenapa akar Roystonea sp. kayak gini?' *sambil nunjuk pohon palem raja dengan akar yang berjumbal. Pertanyaan ini sungguh sederhana, tapi butuh pikiran tenang untuk dapat memberi jawabannya. Sebenernya, saya juga perlu latihan berfikir cepat si, whatever, thank’s.

Hal yang pertama terfikir adalah ciri khas dari famili Arecaceae. Bila ditanya fungsinya, hmm, itu yang perlu dianalisis lebih lanjut. Ingatkan, setiap struktur pasti memiliki fungsi. Jadi kalau ada yang belum tahu fungsi suatu struktur, sebagai seorang saintis, perlu tuh diadakan penelitian tentang itu. Yap, berikut analisis dari morfologi Akar Palem Raja.

Well, Pasti ingat beda dikotil dan monokotil? Dari segi akar?

OK, benar tunggang dan serabut. Terbukti dengan pertumbuhan akar palem raja berjumbal berusaha mencapai tanah. Apa fungsinya? Of course, untuk mengokohkan batang yang menyokong daun dan organ reproduksinya. Akar dikotil tidak tumbuh berjumbal pada sisi batang yang dekat dengan akar, karena struktur akarnya sudah mampu mengkokohkan batang.

Korelasi fungsi struktur juga ada pada batang. Ingat anatomi batang tumbuhan monokotil? Dengan pembuluh kolateral tertutup, batang monokotil tidak memiliki jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder. Struktur tersebut tidak memungkinkan terjadinya pertumbuhan ke samping, berupa perbesaran diameter batang. Sehingga batang monokotil hampir memiliki diameter yang sama dari pangkal hingga ujung bila dianalogikan seperti tiang listrik. Tidak seperti batang dikotil yang memiliki bentuk seperti piramida, sehingga dapat menopang organ daun dan organ reproduksi tanpa struktur akar tambahan. That’s why, akar pada family arecaceae melakukan pertumbuhan akar berjumbal. Simple but not trivial.


Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi      : Spermatophyta
Kelas     : Monokotil
Ordo      : Arecales
Famili     : Arecaceae
Genus     : Ryostonea
Spesies   : R. regia